Solo...ya bagi sebagian orang yang awam menganggap bahwa Solo hanyalah sebuah Kota yang tertutup dari tirai kebesaran dan ketenaran saudara mudanya yaitu kota Jogjakarta. Akan tetapi ketika saya sebagai orang awam pertama kali menginjakkan di kota ini, suasana budaya yang kentara dan dibalut kehidupan semi modern yang khas membuat kota Solo begitu klasik dan mempunyai jiwa sendiri sebagai kota budaya nan modern.
Harta karun memang belum terjamah betul oleh invasi para turis asing, terbukti pada lokasi wisata di Solo yang nampak lengang dari para "kulit putih berambut pirang". Hanya beberapa saja dari mereka yang dapat kita jumpai disana. Ya, sudah dapat ditebak karena mereka hanya mengetahui Bali dan Jogja. Dan ketika saya sempat berbincang dengan "kulit putih berambut pirang" dia tak menampik hal tersebut. Madame Nadine, begitu panggilannya, wanita berumur kepala tiga ini mengaku baru pertama kalinya mengunjungi Solo dan ia sangat terkejut dengan apa yang ada di Solo. Berbeda ketika ia berkunjung beberapa kali ke Jogja, ia tak pernah merasakan sensasi sebuah Kota Budaya seperti Kota Solo. Anggukan kepala saya mengamini perkataannya,dan memang benar segala sesuatunya tertata rapi disini.
Ketakjuban akan keindahannya memang tak terelakkan lagi, sayangnya kebersihan disana kuranglah terjaga dan hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk menjadikan Kota Solo sebagai World Class City terutama dalam bidang pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar